Sektor konstruksi dan perdagangan memberi andil besar dalam PDRB Kaltara yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara (Kaltara) di triwulan IV 2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor konstruksi menyumbang 2,02 persen. Disusul perdagangan, 1,09 persen.
Kemudian industri pengolahan 0,43 persen, pertambangan 0,23 persen, akmamin 0,22 persen, transportasi 0,15 persen dan pertanian -0,36 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, Hasiando Ginsar Manik dalam Pertemuan Media dan Wartawan se-Kaltara di ruang Serbaguna Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Tarakan, Jumat (7/2/2025).
“Kalau kita bicara andil atau kontribusi bisa kita lihat andilnya cukup besar adalah konstruksi dan perdagangan,” ujar Hasiando Ginsar Manik.
Besarnya andil sektor konstruksi ini, menurut Ando -sapaan akrabnya- dirdorong Lapangan Usaha (LU) dengan adanya pembangunan sejumlah proyek stategis nasional. Seperti kawasan industri hijau Tanah Kuning dan Mangkupadi di Kabupaten Bulungan.
Selain itu, sektor swasta seperti pembangunan pabrik bubur kertas di Tarakan oleh PT Phoenix Resources Internasional (PRI), juga turut mempengaruhi.
“Kalau kita lihat lebih spesifik untuk konstruksi ini, tentu di triwulan IV itu percepatan pembangunan PSN dan juga proyek swasta di provinsi kita. Sebagaimana kita ketahui kita punya kawasan industry hijau, kemudian pabrik kerta Phoenix Resources, di mana pengembangan kawasan industri hijau Indonesia ini bisa menyerap 9 ribu pekerja hingga akhir 2024,” beber Ando.
Khusus pembangunan proyek strategis nasional di kawasan industri hijau Tanah Kuning Mangkupadi, Ando menilai progresnya sangat baik. Hal itu berdasarkan hasil kunjungannya pada tahun lalu.
Menurut Ando, di kawasan itu sudah terlihat berbagai pembangunan. Baik pembangunan sarana dan prasarana, termasuk juga pembangunan pabrik. Informasi yang ia peroleh, kegiatan produksi akan dimulai pada awal 2026 secara bertahap.
“Kita sangat senang bahwa industri itu berkembang cukup baik. Sehingga harapannya di tahun 2026 itu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kaltara setelah beroperasi secara penuh. Apalagi kalau tenan lainnya masuk di sana,” ungkap Ando.
Sementara dari sektor perdagangan, Ando menilai dipengaruhi aktifitas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Hal ini tercermin dari indeks konsumen yang terus meningkat hingga akhir tahun lalu.
Sedangkan untuk industri pengolahan, utamanya didorong oleh industri pengolahan kayu dan gergajian dan mulai beroperasinya pabrik PRI.
sumber: https://rri.co.id/daerah/1311009/konstruksi-beri-andil-besar-serap-banyak-tenaga-kerja